jump to navigation

menyibak tabir misteri ramalan jayabaya bait 165-173 28 October 2009

Posted by nurkalakalidasa in Uncategorized.
Tags: , , , , , ,
39 comments

165. pendhak Sura nguntapa kumarakang wus katon nembus dosa nekadhepake ngarsaning sang kuasa isih timur kaceluk wong tuwa paringane Gatotkaca sayuta
– “tiap bulan Sura sambutlah kumara yang sudah tampak menebus dosa dihadapan sang Maha Kuasa masih muda sudah dipanggil orang tua warisannya Gatotkaca sejuta”

Data:
Warisannya gatot kaca sejuta = memiliki kesaktian tanpa tanding.

Analisa:
– masalah kesaktian sepertinya sp tidak perlu diragukan lagi. Seperti kita ketahui gagot kaca merupakan sosok yang sakti. Nah sp jauh lebih sakti dari itu.
– gatot kaca bisa terbang dan kebal senjata tajam, mungkin kah sp bisa terbang dan kebal senjata tajam?
A. Jika dihubungkan dengan nostradamus = ya
B. Jika sp ternyata imam mahdi, hadits: “imam mahdi memiliki dua mu’jizat yang belum pernah dimiliki oleh semua nabi” = ya

166. idune idu geni sabdane malati sing mbregendhul mesti mati ora tuwo, enom padha dene bayi wong ora ndayani nyuwun apa bae mesthi sembada garis sabda ora gentalan dina, beja-bejane sing yakin lan tuhu setya sabdaniratan karsa sinuyudan wong sak tanah Jawa nanging inung pilih-pilih sapa
– “ludahnya ludah api sabdanya sakti (terbukti) yang membantah pasti mati orang tua, muda maupun bayi orang yang tidak berdaya minta apa saja pasti terpenuhi garis sabdanya tidak akan lama beruntunglah bagi yang yakin dan percaya serta menaati sabdanya tidak mau dihormati orang se tanah Jawa tetapi hanya memilih beberapa saja”

Data:
– sabda sakti = ludah api = hukum pasti = minta apa saja pasti terpenuhi = garis sabdanya tidak akan lama = saciduh nyata saucap jadi (sunda) = kun fayakun (arab)

Analisa:
– bait ini menjelaskan bahwa sp itu ucapannya jadi, dalam bahasa sunda: “saciduh nyata saucap jadi”, atau dalam bahasa arab: “kun fayakun”.
– adapun jika bertemu sosok sp, diperingatkan agar tidak membantahnya, walaupun itu bertentangan dengan pengetahuan anda. (silahkan baca kisah nabi musa dan pemuda di pinggir pantai)
– jikalau anda termasuk yang beruntung bertemu dia, minta apa saja pasti terpenuhi.
– sp tidak gila hormat, kecuali kepada beberapa orang saja. (baca kisah el-rumi pada saat akan di penggal, beliau hanya tersenyum ketika dilempari batu. Tetapi menangis ketika muridnya ikut melempari)
– beberapa org tsb mungkin punakawan dan sosok yang mengenal sp (sahabat sp).

167. waskita pindha dewa bisa nyumurupi lahire mbahira, buyutira, canggahira pindha lahir bareng sadinaora bisa diapusi marga bisa maca atiwasis, wegig, waskita, ngerti sakdurunge winarah bisa pirsa mbah-mbahira angawuningani jantraning zaman Jawa ngerti garise siji-sijining umat Tan kewran sasuruping zaman
– “pandai meramal seperti dewa dapat mengetahui lahirnya kakek, buyut dan canggah anda seolah-olah lahir diwaktu yang sama tidak bisa ditipu karena dapat membaca isi hati bijak, cermat dan sakti mengerti sebelum sesuatu terjadi mengetahui leluhur anda memahami putaran roda zaman Jawa mengerti garis hidup setiap umat tidak khawatir tertelan zaman”

Data:
– putaran roda zaman jawa = sejarah jawa.

Analisa:
– sepertinya tidak ada yang rahasia bagi sp.
– perlu diketahui, “tau sebelum terjadi” ada pada sp karena beliau merupakan titisan arjuna, jika diusut lebih jauh lagi arjuna merupakan titisan.. (khusus yg memahami wayang). “tau sebelum terjadi tidak hanya di miliki sp saja tetapi kresna yg merupakan batara, dan para batara yang lain.
– tidak khawatir tertelan zaman beda dengan kita-kita yang secara berkesinambungan update status di facebook biar teteup exist, hihihi.. Maksudnya sp mau dikenal atau tidak sepertinya tidak penting untuk beliau. Mungkin yang penting untuk beliau itu perang x yah (pangeran perang) ha..ha.. Jadi jangan kecewa apabila anda bertemu sp dan minta foto bareng beliau berkata: “maaf.. saya lagi buru-buru mau nyerang negara x” 😀

168. mula den upadinen sinatriya ikuwus tan abapa, tan bibi, lola awus aputus weda Jawamung angandelake trisula landheping trisula pucuk gegawe pati utawa utang nyawa sing tengah sirik gawe kapitunaning liyan sing pinggir-pinggir tolak colong njupuk winanda
– “oleh sebab itu carilah satria itu yatim piatu, tak bersanak saudara sudah lulus weda Jawa hanya berpedoman trisula ujung trisulanya sangat tajam membawa maut atau utang nyawa yang tengah pantang berbuat merugikan orang lain yang di kiri dan kanan menolak pencurian dan kejahatan”

Data:
– yatim piatu, tak bersanak saudara = sebagai ratu adil, tentulah dalam melaksanakan tugasnya sp tidak pandang bulu. Lebih-lebih KKN, sangatlah mustahil.
– weda jawa = filsafat = sebab-akibat

Analisa:
– secara fisik sp seperti kita yang memiliki sabab (orang tua). Tetapi dalam melaksanakan tugasnya beliau tidak pandang bulu. Soal keilmuan sepertinya tidak usah kita bahas lagi. Beliau akan menegakan keadilan.

169. sirik den wenehi ati malati bisa kesiku senenge anggodha anjejaluk cara nistha ngertiyo yen iku coba aja kaino ana beja-bejane sing den pundhutiateges jantrane kaemong sira sebrayat
– “pantang bila diberi hati mati dapat terkena kutukan senang menggoda dan minta secara nista ketahuilah bahwa itu hanya ujian jangan dihina ada keuntungan bagi yang dimintai artinya dilindungi anda sekeluarga”

Data:
– hati mati = yang tidak berprikemanusiaan.
– menggoda = genit.
– minta secara nista = minta yang secara logika gak pantas untuk di minta. Seperti minta mobil kepada seorang pemilik mobil dll.

Analisa:
– waspadalah terhadap seseorang yang minta thdp anda tanpa dasar yg jelas, karena mungkin itulah sosok sp tersebut. Karena diberi pun mungkin beliau tidak akan menerimanya. karena itu hanya ujian untuk anda. Apabila anda mencacinya (hati mati) akan terkena kutukannya, apabila anda lulus maka dilindungi anda sekeluarga.

170. ing ngarsa Begawan dudu pandhita sinebut pandhita dudu dewa sinebut dewa kaya dene manungsa dudu seje daya kajawaake kanti jlentrehgawang-gawang terang ndrandhang
– “di hadapan Begawan bukan pendeta disebut pendeta bukan dewa disebut dewa namun manusia biasa bukan kekuatan lain diterangkan jelas bayang-bayang menjadi terang benderang”

Data:
Begawan = ahli kitab = berilmu

Analisa:
– tampaknya sp akan membuka tabir nya terhadap beberapa begawan. Jika anda sedang berguru pada begawan dan melihat seorang anak muda yg diperlakukan “lebih” layaknya pendeta atau dewa janganlah bingung.
– sp manusia biasa kesaktiannya tanpa azimat.
– tampaknya begawan tersebut bertanya terhadap sp tentang sesuatu sehingga jelas. berhubungan dengan kalimat: “masih muda dipanggil orang tua”.
– intinya bait 169-170 = WASPADALAH..WASPADALAH.. terhadap sosok pemuda aneh.

171. aja gumun, aja ngungun hiya iku putrane Bethara Indrakang pambayun tur isih kuwasa nundhung setan tumurune tirta brajamusti pisah kaya ngundhuhhiya siji iki kang bisa paring pituduh marang jarwane jangka kala ning suntan kena den apusi marga bisa manjing jroning ati ana manungso kaiden ketemu uga ana jalma sing durung mangsane aja sirik aja gela iku dudu wektu nira nganggo simbol ratu tanpa makutha mula sing menangi enggala den leluri aja kongsi zaman kendhata madhepa den mari kelu beja-bejane anak putu
– “jangan heran, jangan bingung itulah putranya Batara Indra yang sulung dan masih kuasa mengusir setan turunnya air brajamusti pecah memercik hanya satu ini yang dapat memberi petunjuk tentang arti dan makna ramalan saya tidak bisa ditipu karena dapat masuk ke dalam hati ada manusia yang bisa bertemu tapi ada manusia yang belum saatnya jangan iri dan kecewa itu bukan waktu anda memakai lambang ratu tanpa mahkota sebab itu yang menjumpai segeralah menghormati, jangan sampai terputus, menghadaplah dengan patuh keberuntungan ada di anak cucu”

Data:
– perihal bisa-tau (kesaktian) sp sepertinya tidak perlu kita bahas lagi.
– putra batara indra sulung = arjuna
– memakai lambang ratu tanpa mahkota = pemimpin tanpa kemegahan.

Analisa:
– seperti nabi Muhammad, sp seorang pemimpin (pada hakekatnya) yang tidak mementingkan kemegahan dunia. Beliau jelas-jelas sederhana.
– hanya (menungso) (manusia-sejatinya) yang bisa bertemu sp sebelum kemunculannya. Orang(sejatinya) tidak akan bisa bertemu sp sebelum kemunculannya. Tetapi semuanya akan tau siapa sesungguhnya sp setelah kemunculannya.
– bagi bertemu/mengenali/menjumpai segeralah menghormati.
– jangan sampai terputus = ikutilah jejak langkah beliau, karena kita sudah jelas dari bait-bait sebelumnya.
– jika bertemu, patuhilah segala ucapannya.
– keberuntungan ada di anak cucu = bisa diartikan secara tersurat atau keberuntungan ada di kehidupan selanjutnya (nitis ataupun akhirat)

172. iki dalan kanggo sing eling lan waspada ing zaman kalabendu Jawaaja nglarang dalem ngleluri wong apengawak dewa cures ludhes saka braja jelma kumara aja-aja kleru pandhita samusana larinen pandhita asenjata trisula wedha iku hiya pinaringa ning dewa
– “inilah jalan bagi yang ingat dan waspada pada zaman kalabendu Jawa jangan melarang dalam menghormati orang berupa dewa yang menghalangi akan sirna seluruh keluarga jangan keliru mencari dewa carilah dewa bersenjata trisula wedha itulah pemberian dewa”

Data:
– Kalabendu = goro-goro = zaman sesaat sebelum kemunculan sp.
– orang berupa dewa = sp.
– sirna seluruh keluarga = celaka sekeluarga.
– pandhita bersenjata trisula wedha = sp (pandhita = pemimpin)
– itulah pemberian dewa = sp utusan tuhan.

Analisa:
– kitab ini adalah jalan yang menerangi untuk yang sadar dan waspada pada zaman kalabendu (saat ini) dengan spesifikasi nya. (jadi inget surat di al-quran yang awalnya alif laam mim)
– cara menghormati sp ialah jangan melarang dan membantahnya. Lebih-lebih menghalanginya, celakalah sekeluarga/ senegara(untuk negara yg menghalangi).
– ada kalimat jangan salah mencari sp menjelaskan bahwa akan banyak yang menyerupai sp. Carilah sp sesuai bait-bait sebelumnya. Itulah sp yang sesungguhnya (utusan tuhan).

173. nglurug tanpa balayen menang tan ngasorake liyan para kawula padha suka-suka marga adil ing pangeran wus tekaratune nyembah kawulaangagem trisula wedha para pandhita hiya padha muja hiya iku momongane kaki Sabdopalon sing wis adu wirang nanging kondhanggenaha kacetha kanthi njingglangnora ana wong ngresula kuranghiya iku tandane kalabendu wis mingercenti wektu jejering kalamukti andayani inder ing jagad raya padha asung bhekti
– “menyerang tanpa pasukan bila menang tak menghina yang lain rakyat bersuka ria karena keadilan Yang Kuasa telah tiba raja menyembah rakyat bersenjatakan trisula wedha para pendeta juga pada memuja itulah asuhannya Sabdopalon yang sudah menanggung malu tetapi termasyhur segalanya tampak terang benderang tak ada yang mengeluh kekurangan itulah tanda zaman kalabendu telah usai berganti zaman penuh kemuliaan memperkokoh tatanan jagad raya semuanya menaruh rasa hormat yang tinggi

Data:
– sabdopalon yang sudah menanggung malu tetapi termasyhur = baca serat darmogandhul.
– memperkokoh tatanan jagad raya = terdapat keseimbangan dibumi yang ikut mempengaruhi alam kehidupan lain di jagat raya sehingga kokoh. (apakah kehidupan lain itu yang menunggu bumi untuk menggenapi tatanan jagad raya??? Ufo kah? Wallahualam).

Analisa:
– sepertinya sp jika berperang sendiri, jika menang tidak sok (dingin aja).
– dengan segala sesuatunya sp menegakan keadilan sehingga rakyat adil-makmur-tentram.
– raja menyembah rakyat = sp pemimpin yang melayani rakyat. Mungkin mirip dengan nabi adalah pelayan umat.

Catatan:
– semoga apa yang saya coba pahami ini bermanfaat buat para pembaca sekalian. Percaya atau tidaknya itu kembali kepada diri kita masing-masing.
– sangatlah diharapkan apabila anda berkenan menyampaikan data yang lain sehingga bermanfaat untuk saya dan pembaca yang lain.
– apabila ada kesalahan dalam penulisan maupun pemahaman harap maklum.
– saya akan senang sekali apabila ada yang bersedia berbagi informasi mengenai ramalan jayabaya yang lengkap.